“Sebab dana Otsus hanya
dinikmati oleh oknum kalangan elit pejabat, hingga sampai sekarang tak ada
transparan pengunaannya. Tapi yang terdengar di telinga hanya sejumlah dana
mencapai triliunan, yang terjadi para pejabat memperkaya diri sendiri,” kata
Markus, Jumat, 25 Maret 2016. Menurut
Markus, pihanya meminta pemerintah pusat segera mengaudit dana Otsus ini,
sehingga diketahui dengan jelas siapa sebenarnya yang selama ini mèmbuat rakyat
Papua selalu berteriak dana
Otsus gagal.“Sebab pelaksanaan Otsus di Papua dan Papua
Barat sudah mencapai 16 tahun, termasuk dana otsus diberikan ke Papua dan Papua
Barat, tapi tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan terbukti tingginya angka
kemiskinan di Indonesia, Papua Barat masih masuk dalam lima besar,”jelas
Markus.
Sebenarnya dana Otsus ini diberikan dari Jakarta untuk
mensejahterakan rakyat Papua, tapi kata Markus, yang terjadi sampai sekarang
masyarakat masih membayar rumah sakit dan biaya pendidikan juga tak ada yang
gratis. “Padahal dana itu sebagian diperuntukkan ke sektor pendidikan dan
kesehatan gratis untuk masyarakat Papua,” katanya. SUMBER:
Post a Comment