Aksi Damai NFRPB, Sempat dihadang Kepolisian. |
aksi hari ini dumulai dari kantor Dewan Adat Papua
(DAP) Longmart Menuju Sanggeng, namun Pihak TNI Polri menghadang masa aksi yang
dipimping Oleh Gubernur Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) Markus
Yenu, sehingga aksi tidak sampai di tempat finis.
Ribuan
TNI POLRI menghadan aksi sehingga mereka melakukan Orasi dengan menyatakan
dukungan terhadap ULMWP menjadi anggota FULL di MSG dan Menolak tim pencari
fakta buatan NKRI melalui MENGKOPOLHUKAM .
Dalam
orasi Markus Yenu Mengatakan hari ini ada 5 anggota di MSG yaitu Kanaki, PNG,
Salomon Island, Fiji dan Papua hari ini menjadi Observer dalam keputusan MSG pada tahun lalu di
Salomon Island.
Aksi
hari ini mendesak/ memohon agar pertama status ULMWP dari observer diterima
menjadi anggota penuh di MSG.
Kedua
aksi hari ini juga menolak tim pencari facta Buatan NKRI yang dibuat melalui
MENGKOPOLHUKAM untuk mengakhiri konflik di papua karena menurut kami masa
pembunuh lalu kemudian terlibat lagi menjadi tim untuk menyelesaikan konflik
ini, Jelasnya
Tidak
percaya karena Tidak akan perna akan mencapai menyelesaikan diplomat dengan
baik, karena korban pelanggaran HAM di Papua mulai dari tahun 1960 sampai saat
ini tidak bisa diselesaikan oleh para pembunuh.
Kami
meminta Tim pencari Fakta Pelanggaran HAM dari Pasifik Island Forum (PIF) sesuai dengan
hasil keputusan PIF di PNG pada tahun 2015 lalu Dan tim pencari fakta yang
diklaasikan westminster di ingris melalui IPWP.
Kami
melihat gerakan demokrasi yang diharapkan oleh rakyat papua sekalipun ada
tekanan-tekanan yang luar biasa dari pihat kepolisian, tapi kami melihat itu
bagian dari Tugas mereka yang mereka jalankan, dan kami tetap menghormati itu,
Negara harus memberikan Ruang bagi Rakyat West Papua yang mau merdeka.
Ia
meminta agar system demokrasi itu memberikan kepada Pro NKRI dan Pro Papua
Merdeka karena keduanya mempunyai hak yang sama yaitu untuk menyampaikan
pendapat didepan umum.
Selanjutnya
pelanggaran HAM di Papua belum selesai namun nkri mengklaim bahwa integrasi Papua
ke dalam NKRI sudah selesai tetapi hari ini rakjat papua mengklaim bahwa
integrasi belum selesai karena akar konflik yang belum selesai.
Post a Comment