KNPB Mnukwar Sesuai Jumpa PERS dengan Beberapa Awak media...! |
KNPB
MNUKWAR NEWS, pada hari ini sabtu
10 desember 2016, KNPB Mnukwar melakukan konferensi pers di sekretarias KNPB di
amban jalur gazza. Konferensi pers dimulai pada pagi jam 09.00 wp.
Dalam konferensi pers hari ham sedunia, ketua
KNPB Mnukwar, alexander nekenem mengatakan, rakyat west papua melalui knpb
mendukung penuh hari ham sedunia 10 desember 2016. Kami orang papua selalu mengalami pelanggaran ham,
pelanggaran ham dimulai pada tahun 1960- an sejak aneksasi papua ke tanggan
indonesia sampai dengan hari ini.
Nekenem mengatakan, Hak politik orang papua
mulai dirampas sampai nyawa orang papua
juga melayang mulai pada 1 mei 1963 sampai saat ini , hak ulayat, hak adat, arta benda, wilayah
adat dan hak tanah adat semua dirampas oleh bangsa kapitalis , kolonialis, yang
sedang menguasai bangsa papua dan sekarang orang papua mulai menuju kepunaan
atau sedang punah.
KNPB Mnukwar merupakan media rakyat west
papua di Manokwari, menyampaikan beberapa
tuntutan yang menjadi desakan dari rakyat west papua kepada PBB.
Tuntutan ini disampaikan oleh ketua KNPB Mnukwar alexander nekenem di
sekretariat knpb mnukwar amban, ada 3 (tiga) tuntutan yang yang disampaikan
yaitu.
1. Kami mendesak kepada PBB, segerah menyelesaikan
pelanggaran ham di papua melalui mekanisme internasional
2. Menuntut kepada PBB, segerah membentuk tim
intervensi dari komisi hak asasi manusia dari PBB, untuk intervensi indonesia dan menyelesaikan
pelanggaran ham di papua
3. Tolak dialog dalam bentuk apapun.
Kronologis yang disampaikan
Dari Sekretaris Forum Indenpenden Mahasiswa (FIM) Arnol Alitopo Pada hari ham sedunia 10 desember 2016, Mahasiswa
Yang Tergabung Dalam Forum Indenpenden Mahasiswa (FIM) Manokwari bersama
pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) GMKI, melakukan aksi memprotes pelanggaran ham
di Papua, hasi sempat dihadang oleh Pihak kepolisian Manokwari pada jam
09.00wp, masa dihadang di depan kampus Universitas Papua (UNIPA)
Manokwari, pada jam 10.00wp dihadang lagi di
depan Asrama Mancinam dan pada jam 11. 22wp dapat hadang di makalow depan hotel
Swiss bel Hotel waktu yang sama polisi memukul masa aksi sehingga, masa aksi
tidak terima membalas hingga menangkap satu orang masa atas Nama aksi tetap berjalan sampai di titik finis
panggung penerangan sanggeng pada jam 12.00wp. salah saksi dari Rafael Natkime Sekretaris Parlemen
Rakyat Daerah (PRD) Mnukwar yang ikut bersama dalam aksi damai menjelaskan, masa
aksi yang pake motor dipukul dengan tongkat oleh polisi. Salah satu korban
mengatakan, polisi sambil meneriakan "jalan cepat" lalu pukul dengan
tongkat. Banyak yang luka memar dibadan.
Ditempat kejadian di hotel swiss, sedang
berlangsung SEMINAR NASIONAL tentang "mencari Konsep penyelesaian HAM
Papua" yang hadir Menkopolhukam, polda papua barat, gubernur, dan pemangku
kepentingan dalam HAM lainnya.
Berikut nama-nama korban pemukulan oleh
polisi;
- Nies wilil 23 thn mahasiswa
- Lamek loho 21 thn mahasiswa
- Titus peyon 20 thn mahasiswa
- Yulius woy. 21 thn mahasiswa
- Naos elopere 22 thn mahasiswa
- Anton silap 21 thn mahasiswa
- Mekison yare 20 thn mahasiswa
- ottow mayor 30 thn mahasusah
- ohnai webi 21 thn mahasiswa
Natkime Mengatakan Sala satu masa aksi atas
Nama Lamek Loho dianiaya diatas terek polisi hinga dibebaskan saat masa aksi
bubar diri dari tempat aksi sangeng. Kesaksian lamek bahwa ia diinjak dengan
sepatu, dipukul dengan tongkat, ditinju di mulut hinga memar. Bahasa yg
diucapkan polisi "kamu aksi ini tujuan apa dan kepentingannya apa?"
Terang Natkime.
Sekretaris
(FIM) Arnol Alitopo Menjelaskan, kami Sedang
persiapan menyampaikan orasi dan
membacakan stekmen politik di Panggung Peneranggan sanggeng namun, tekanan polisi dengan membatasi waktu
sehingga membubarkan diri dan melakukan jumpa pers di depan asrama katolik
Vilanova manokwari, Arnol Mengatakan
kami sampaikan dua tuntutan dalam aksi Hari
HAM Se – Dunia dan pers oleh gerakan mahasiswa adalah,
1.
Jika
KOMNAS Republik Indonesia (RI) tidak menyelesaikan Pelanggaran Ham di Papua Yang
bermulah dari tahun 1952 – 2016 Maka, Kami minta Intervensi Internasional dari
PBB di Papua dan segerah menyelesaikan Melalui Mekanisme Internasional.
Kami menolak Seminar dengan Tegas SEMINAR
NASIONAL DiManokwari, yang mencari konsep penegakan Hukum dan Penyelesaian
kasus pelangaran Ham di Tanah Papua. (*)
Post a Comment