Ada juga berita Menhan Tolak Perintah Jokowi Cari
Kuburan Massal 1965 : Saya Tak Mau Negara Jadi Ribut. Bongkar-bongkar kuburan
kalau semuanya marah, semuanya kena. Berkelahi, pertumpahan darah. Enggak betul
itu," ujar Ryamizard di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Saya juga membaca tulisan DR.Benny Giay tentang
Journey of Our Nation versi Indonesia yang dipublish Tabloid Jubi, "
Sejarah Bangsa Papua, sejarah Bangsa yang sedang ditindas, yang mati dan
tenggelam dalam pelarian. kisah bangsa yang berjalan siang dan malam demi
mencapai negeri kebebasan.
Di website yang lain, ada sebuah berita mombastis
yang sangat berbau propaganda, karena judulnya, juga isinya yang sangat
beraroma propaganda. Sebenarnya berita ini saya sudah sering lihat diposting
oleh beberapa orang, tetapi pagi ini saya tertarik untuk membacanya sebuah
dokumen rahasia tentang perjanjian Indonesia dan Amerika terkait freeport
"Green Hilton Memorial Agreement Geneva ".
" Inilah perjanjian yang paling
menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden
Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah
perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi
kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah
perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat
manusia. "
Dari empat berita ini, ada beberapa hal menarik
yang menjadi point penting dan memiliki benang merah, artinya saling terkait
satu dengan yang lainnya. Ada PKI, ada Papua, Ada konflik horisontal, ada
penderitaan, ada korban. Masa lalu yang kelam dan berdampak pada kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Akar masalah utamanya adalah sumber daya alam di
Papua yakni Emas dan Tembaga di Timika. Emas dan Tembaga ini telah menyilaukan
semua mata. Perjanjian Green Hilton dibuat, Kennedy terbunuh, Soekarno
tersiksa, Soeharto pun akhirnya jatuh, namun kerugian besar terjadi pada rakyat
yang tidak berdosa.
Timbul tragedi PKI 1965 dengan jumlah korban dan
kerugian yang sangat besar. Demikian juga dengan masyarakat Papua, korban
berjatuhan sejak tahun 1961, sesudah Pepera hingga kini.
PKI menyisakan trauma masa lalu yang kini muncul
ke permukaan, yang oleh Menhankam jika kuburan digali maka akan mengakibatkan
pertumpahan darah. Perisitiwa PKI dimulai di Madiun 1948 dan terjadi dimulai
dari dalam internal TNI sendiri. Tahun 965, PKI juga mengakibatkan 7 jendral
terbunuh oleh TNI sendiri. Tentu sebagai menteri pertahan Ryamizard tidk akan
membiarkan TNI terpecah belah.
Budiman Sujatmiko dari PDIP dituduh membangkitkan
komunis oleh Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad),
Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen. Kivlan Zen selain purnawiaran TNI, dikabarkan
dekat dengan Prabowo. Persoalan Pilpres 2014 yang sedang muncul kembali pada
perseteruan ini.
Perseteruan Budiman Soejatmiko dan Kivlan Sen,
selain Pilpres, jika dirunut kembali merupakan rival masa lalu di jaman
pergerakan reformasi. Budiman sebagai pimpinan PRD adalah musuh negara pada
saat itu.
Dalam buku aktor demokrasi yang ditulis Arief
Budiman tahun 2001, PRD merupakan ujung tombak yang mendongkrak kembalinya
Megawati bertengker di panggung politik nasional melalui PDIP Perjuangan.
Persoalan Kivlan dan Budiman, tidak hanya dilihat
sebagai person antara mereka berdua saja, tetapi antara Prabowo dan Jokowi,
antara Merah Putih dan Indonesia Hebat, lebih jauh lagi antara Soekarno dan
Soeharto, antara orde lama dan orde baru.
Profesor Faisal Afifi, guru besar Unpad, dalam
bukunya Melacak Pemikiran Strategis, pemecahan masalah di Indonesia menyebutkan
gejala diatas adalah realitas imajinasi manusia Indonesia memposisikan
kepemimpinan tunggal selama Indonesia merdeka.
Di Papua sendiri, sebuah masa keemasan yang sudah
dicita-citakan oleh seluruh rakyat Papua dimana mereka hanya tinggal selangkah
lagi memiliki presiden dan negara berdaulat, harus pupus karena Emas di
gresberg yang diperjanjikan dalam "Green Hilton Memorial Agreement Geneva
", telah menghancurkan mimpi mereka akan suatu masa depan yang gemilang
Papua Merdeka sebagai sebuah negara berdaulat.
Bukan hanya masyarakat di Jawa yang korban,
perlawan rakyat Papua sejak perjanjian itu dibuat hingga hari ini sudah menelan
korban jiwa dan harta yang terhitung jumlahnya, terakhir tanggal 02 Mei 2016,
2024 orang ditahan dalam sehari karena menuntut Penentuan Nasib Sendiri ( Self
Determination ).
" Sejarah Bangsa Papua, sejarah Bangsa yang
sedang ditindas, yang mati dan tenggelam dalam pelarian. kisah bangsa yang
berjalan siang dan malam demi mencapai negeri kebebasan."
Perjuangan rakyat Papua akan terus bergulir dan
akan selalu memunculkan bayangan masa lalu yang kelam dari sejarah perjalanan
berbangsa dan bernegara Indonesia " Gerakan G 30 S PKI ", sebuah
tragedi kemanusiaan, sebuah sejarah kelam yang menjadi " Bahaya Laten".
Papua itu Bayangan Hitam Indonesia.....Rakyat
Papua akan berjuang terus untuk mengembalikan kedaulatan negaranya, setidaknya
itu upaya yang sudah dilakukan hingga saat ini di badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
Di tulis oleh https://www.facebook.com/jorisstefomkarsba
Post a Comment