LATEST UPDATES

Thursday, May 19, 2016

Papua Itu Bayangan Hitam Indonesia

Pagi ini saya membaca banyak berita di media online. Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, menuduh Budiman Sudjatmiko, politikus PDIP sekaligus anggota Komisi II DPR, berupaya membangkitkan komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI).


Ada juga berita Menhan Tolak Perintah Jokowi Cari Kuburan Massal 1965 : Saya Tak Mau Negara Jadi Ribut. Bongkar-bongkar kuburan kalau semuanya marah, semuanya kena. Berkelahi, pertumpahan darah. Enggak betul itu," ujar Ryamizard di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Saya juga membaca tulisan DR.Benny Giay tentang Journey of Our Nation versi Indonesia yang dipublish Tabloid Jubi, " Sejarah Bangsa Papua, sejarah Bangsa yang sedang ditindas, yang mati dan tenggelam dalam pelarian. kisah bangsa yang berjalan siang dan malam demi mencapai negeri kebebasan.

Di website yang lain, ada sebuah berita mombastis yang sangat berbau propaganda, karena judulnya, juga isinya yang sangat beraroma propaganda. Sebenarnya berita ini saya sudah sering lihat diposting oleh beberapa orang, tetapi pagi ini saya tertarik untuk membacanya sebuah dokumen rahasia tentang perjanjian Indonesia dan Amerika terkait freeport "Green Hilton Memorial Agreement Geneva ".
" Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia. "

Dari empat berita ini, ada beberapa hal menarik yang menjadi point penting dan memiliki benang merah, artinya saling terkait satu dengan yang lainnya. Ada PKI, ada Papua, Ada konflik horisontal, ada penderitaan, ada korban. Masa lalu yang kelam dan berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akar masalah utamanya adalah sumber daya alam di Papua yakni Emas dan Tembaga di Timika. Emas dan Tembaga ini telah menyilaukan semua mata. Perjanjian Green Hilton dibuat, Kennedy terbunuh, Soekarno tersiksa, Soeharto pun akhirnya jatuh, namun kerugian besar terjadi pada rakyat yang tidak berdosa.
Timbul tragedi PKI 1965 dengan jumlah korban dan kerugian yang sangat besar. Demikian juga dengan masyarakat Papua, korban berjatuhan sejak tahun 1961, sesudah Pepera hingga kini.

PKI menyisakan trauma masa lalu yang kini muncul ke permukaan, yang oleh Menhankam jika kuburan digali maka akan mengakibatkan pertumpahan darah. Perisitiwa PKI dimulai di Madiun 1948 dan terjadi dimulai dari dalam internal TNI sendiri. Tahun 965, PKI juga mengakibatkan 7 jendral terbunuh oleh TNI sendiri. Tentu sebagai menteri pertahan Ryamizard tidk akan membiarkan TNI terpecah belah.
Budiman Sujatmiko dari PDIP dituduh membangkitkan komunis oleh Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen. Kivlan Zen selain purnawiaran TNI, dikabarkan dekat dengan Prabowo. Persoalan Pilpres 2014 yang sedang muncul kembali pada perseteruan ini.

Perseteruan Budiman Soejatmiko dan Kivlan Sen, selain Pilpres, jika dirunut kembali merupakan rival masa lalu di jaman pergerakan reformasi. Budiman sebagai pimpinan PRD adalah musuh negara pada saat itu.
Dalam buku aktor demokrasi yang ditulis Arief Budiman tahun 2001, PRD merupakan ujung tombak yang mendongkrak kembalinya Megawati bertengker di panggung politik nasional melalui PDIP Perjuangan.
Persoalan Kivlan dan Budiman, tidak hanya dilihat sebagai person antara mereka berdua saja, tetapi antara Prabowo dan Jokowi, antara Merah Putih dan Indonesia Hebat, lebih jauh lagi antara Soekarno dan Soeharto, antara orde lama dan orde baru. 

Profesor Faisal Afifi, guru besar Unpad, dalam bukunya Melacak Pemikiran Strategis, pemecahan masalah di Indonesia menyebutkan gejala diatas adalah realitas imajinasi manusia Indonesia memposisikan kepemimpinan tunggal selama Indonesia merdeka.

Di Papua sendiri, sebuah masa keemasan yang sudah dicita-citakan oleh seluruh rakyat Papua dimana mereka hanya tinggal selangkah lagi memiliki presiden dan negara berdaulat, harus pupus karena Emas di gresberg yang diperjanjikan dalam "Green Hilton Memorial Agreement Geneva ", telah menghancurkan mimpi mereka akan suatu masa depan yang gemilang Papua Merdeka sebagai sebuah negara berdaulat.
Bukan hanya masyarakat di Jawa yang korban, perlawan rakyat Papua sejak perjanjian itu dibuat hingga hari ini sudah menelan korban jiwa dan harta yang terhitung jumlahnya, terakhir tanggal 02 Mei 2016, 2024 orang ditahan dalam sehari karena menuntut Penentuan Nasib Sendiri ( Self Determination ).

" Sejarah Bangsa Papua, sejarah Bangsa yang sedang ditindas, yang mati dan tenggelam dalam pelarian. kisah bangsa yang berjalan siang dan malam demi mencapai negeri kebebasan."
Perjuangan rakyat Papua akan terus bergulir dan akan selalu memunculkan bayangan masa lalu yang kelam dari sejarah perjalanan berbangsa dan bernegara Indonesia " Gerakan G 30 S PKI ", sebuah tragedi kemanusiaan, sebuah sejarah kelam yang menjadi " Bahaya Laten".

Papua itu Bayangan Hitam Indonesia.....Rakyat Papua akan berjuang terus untuk mengembalikan kedaulatan negaranya, setidaknya itu upaya yang sudah dilakukan hingga saat ini di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di tulis oleh https://www.facebook.com/jorisstefomkarsba

Share This :

Post a Comment

 

Top